Pinchusion Cantik dari Kain Perca oleh Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Mergosono Kota Malang dan Dosen STMIK Asia Malang

GUEST    13 September 2018

Seorang penjahit ataupun masyarakat umum yang suka bergelut dalam bidang jahit menjahit sudah tidak asing lagi bergelut dengan kata pinchuision. Pinchuision merupakan bantalan jarum yang di desain khusus untuk menempatkan jarum agar tertata rapi dan tidak mudah hilang (www.fitinline.com) Bentuk pincushion ini kecil dan sangatlah lucu.  Selain tukang jahit, pincushion ini juga digunakan oleh para wanita yang memakai tudung atau hijab. Pincuishion sangat memudahkan untuk cucuk jarum tudung pada pincushion tersebut. Namun akhir-akhir ini pinchuision telah menjadi trending topik sangat dibutuhkan oleh para hijaber dan sejenisnya untuk menancapkan jarum yang digunakanya.

Kebutuhan akan jarum dalam kehidupan sehari hari tidak lepas dari kebutuhan fashion dan pekerjaan. Namun juga menjadi barang yang tergolong tingkat keamananya perlu diperhatikan. Jarum merupakan benda tajam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit masyarakat yang alai dalam mengamankan jarum dan sejenisnya dalam penempatanya sehingga tidak jarang terjadi kecelakaan  yang menyebabkan luka akibat tusukan jarum dan sejenisnya.

Terdapat banyak bentuk yang dibuat untuk mendapatkan simpati masyarakat.  Benda kecil ini banyak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Terlihat sepele namun sangat bermanfaat dan membantu dalam pengurangan resiko kecelakaan akibat tertusuk jarum, peniti dan sejenisnya.

Kegiatan yang akan dilaksanakan pengenalan bahan-bahan dan pemahaman dari  pincushion, pengenalan cara pelaksanaan pelatihan kerajinan tangan dan simulasi pelatihan. Bantalan jarum atau yang dikenal dengan istilah pincushion dapat memudahkan para pengguna hijab ataupun para penjahit untuk menempatkan jarum di atasnya. Untuk membuat pincushion pun sangat sederhana, dapat memanfaatkan kain perca ataupun benda yang sudah tidak terpakai lagi. Ada pun tahap-tahapannya:

1.Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Alat

Bahan

Jarum

Kain Perca

Lem

Benang

Gunting

Dacron

 

Manik-manik

 

Wadah (pot kecil)

 

Kain keras

2.Setelah alat dan bahan siap, maka pincushion siap untuk dibuat. Adapun langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut

1) Ambil kain, pada bagian kain perca lalu bentuk garis lingkaran dengan diameter 16cm, bisa menggunakan bantuan alat apa saja, bisa penggaris lingkaran, mangkuk, tutup panic, dll.

2) Lalu potong mengikuti garis lingkaran yang telah di buat tadi, setelah di potong bentuk akan seperti di bawah  ini.

3)Siapkan jarum tangan dan benang, potong yang panjang. Warna benang bisa di sesuaikan dengan selera sendiri, tidak harus sama dengan kain karena benang ini nanti letaknya di bawah, jadi tidak terlihat

4)Buat jahitan jelujur  di pinggiran lingkaran kain. Jarak dari pinggiran lingkaran -+1cm, seperti gambar di bawah

5)Jika sudah di jelujur, jangan di memotong benang dan  jangan di melepas jarum karena benang ini untuk menarik kain seperti membuat kerutan, tarik secara perlahan

6)Tarik sampai berbentuk seperi di foto bawah ini

7)Sekarang ambil kain keras. lalu bentuk lingkaran seperti foto di bawah ini dengan diameter 6.5cm.

8)Ambil dacron lalu masukkan ke kain yang sudah bikin kerutan tadi seperti ini

9)Lalu tumpuk dengan kain keras tadi. Tekan dengan jari dan sambil menarik benang yang masih ada jarumnya tadi. Lihat foto-foto di bawah ini.

10)Lalu jahit seperti foto di bawah ini, untuk jahitan yang tidak rapi yang menjadi masalah karena nantinya akan terletak di bawah, yang terpenting adalah jahitan rata dan nantinya akan berbentuk bulat.

11) Lem ke kain keras yang telah berbentuk lingkaran tadi lalu rekatkan pada bagian jahitan

12) Langkah selanjutnya beri lem pada wadah yang telah di siapkan lem rata lalu rekatkan seperti pada gambar

13) Hasil akhir dari pincushion

Sikap antusias ditunjukkna oleh ibi-ibu PKK saat melaksanakan pelatihan pembuatan pincushion. Kegiatan  pelatihan dilaksanakan di kelurahan Mergosono RW VI tepatnya di gedung salah satu PAUD di kelurahan Mergosono. Dengan antusias yang dimiliki, ibu-ibu PKK mampu mengasah kreativitas mereka dengan menunjukkan hasil yang memuaskan.